Susu merupakan salah satu bahan pangan yang hampir sempurna kandungan gizinya. Nilai gizi susu terdiri dari air, protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin. Produk hasil olahan susu antara lain susu skim, tepung susu, yogurt, keju, margarin, es krim dan lain-lain. Salah satu masalah yang dihadapi dalam pengolahan keju ialah tingginya biaya produksi. Karena sampai saat ini industri pengolahan keju masih tergantung pada enzim renet yang berasal dari lambung anak sapi.
Selain ekstraksi yang cukup sulit, juga belum banyak dipasarkan dan harganya mahal (Sardinas, 1972). Enzim bromelin sering dimanfaatkan dalam usaha pengempukan daging karena kemampuan proteolitiknya dapat menghidrolisis ikatan peptida dalam daging. Selain itu, enzim ini dapat digunakan untuk menggumpalkan kasein dalam produk olahan susu, meskipun menurut Sardjoko (1991) koagulan yang berasal dari tumbuhan mempunyai aktivitas proteolitik yang tinggi. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan dosis ekstrak nenas dan dosis CaCl2 sebagai variabel bebas dan kualitas keju sebagai variabel terikat. Populasinya adalah semua hasil proses susu yang diberi perlakuan penambahan ekstrak nenas dan CaCl2, dan sampelnya adalah hasil proses susu yang diberi perlakuan penambahan ekstak nenas dan CaCl2 sebanyak 500 gram yang diambil secara simple random sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10-15 Juni 2002, di Laboratorium Biologi dan Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang.
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah ada pengaruh penambahan ekstrak nenas (Ananas comosus) dan CaCl2 terhadap kualitas keju dan sifat organoleptik (warna, aroma, rasa, dan tekstur). Dan pada penambahan ekstrak nenas 15 ml/l dan CaCl2 11 mg/l menghasilkan kadar protein tertinggi, kadar air rendah dan organoleptik (warna, aroma, rasa, dan tekstur) lebih disukai oleh panelis.
http://digilib.umm.ac.id/files/disk1/24/jiptummpp-gdl-s1-2004-etikarosyi-1181-pendahul-n.pdf
0 comments:
Post a Comment