Penelitian ini berlatar belakang dari banyak ditemuinya perilaku
agresivitas remaja dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini karena banyak
faktor yang mempengruhi perilaku tersebut salah satunya jenis
pendidikan. Adanya perbedaan jenis pendidikan tentunya juga akan
mempengaruhi perilaku remaja. Usia remaja dianggab sudah dapat berpikir dan menentukan apa yang baik
dan apa yang tidak baik bagi dirinya serta sudah memiliki tanggung jawab
terhadap sistem nilai yang dinilainya, baik bersumber dari agama atau
norma lain dalam kehidupannya, agar tercipta perilaku yang baik pada
diri remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena informasi yang
didapatkan diubah menjadi angka-angka. Dan tujuan penelitian ini untuk
mengetahui perbedaan agresivitas antara remaja SMU dengan remaja MA dan
perbedaan agresivitas bila di tinjau dari jenis kelamin.
Perilaku agresivitas adalah perilaku manusia sebagai pelampiasan emosi yang sengaja dilakukan dengan maksud melukai atau mencelakakan orang lain yang tidak menginginkan perilaku tersebut secara langsung atau tidak langsung, fisik maupun verbal, dengan tujuan tertentu. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket agresivitas, Uji validitas butir menggunakan product moment. Uji keandalan butir menggunakan tehnik Hoyt dan analisa datanya menggunakan tehnik Analisa Varian Dua jalur (Anava AB). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa remaja MAN memiliki agresivitas lebih rendah jika dibandingkan dengan remaja SMUN. Hal ini dibuktikan dengan F= 7,403; P= 0,007 adapun rerata ( ) agresivitas untuk remaja MAN= 94,02 dan remaja SMUN= 99,39. Dari hasil analisis tersebut, juga ada perbedaan agresivitas yang sangat signifikan (F= 19,728; P= 0,000) bila ditinjau dari jenis kelamin, dimana laki-laki agresivitas lebih tinggi ( = 104,25) jika dibandingkan wanita ( = 93,11).
0 comments:
Post a Comment