Halim, Abd. 2005. Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Prestasi Qur?an Hadits dengan Metode Quantum Teaching (Studi terhadap Implementasi Metode Quantum Teaching dalam Pembelajaran Qur?an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang I). Tesis, Program Studi Magister Ilmu Agama Islam, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing (I) : Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A., (II) Drs. Khozin, M.Si. Kata Kunci : Motivasi, Aktivitas, Prestasi dan Metode Quantum Teaching Studi ini bermula dari rendahnya motivasi, aktivitas dan prestasi Qur?an Hadits siswa MIN Malang I, khususnya pada materi : menerjemahkan dan menyalin ayat.
Hal ini terjadi dikarenakan metode pembelajaran yang diterapkan kurang memperhatikan kecenderungan siswa. Implikasinya menjadikan siswa pasif, semangat rendah lantaran kesan yang ditangkap mereka adalah pembelajaran selalu monoton, membosankan, dan prestasi yang diraih sangat mengecewakan, apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman siswa dengan materi pelajaran. Untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran Qur?an Hadits diatas, maka ditemukan sebuah metode yang mampu meningkatkan gairah belajar siswa, melibatkan siswa secara aktif, serta mampu meningkatkan kemampuan dan prestasi siswa, yaitu metode Quantum Teaching. Yang membedakan metode ini dengan metode konvensional adalah prinsip belajar menjadi milik siswa, siswa menjadi sentral belajar, siswa memberdayakan potensi VAK (Visual, Auditorial dan Kinestetik) untuk membangun dan memberi arti pengetahuan berdasar pengalamannya sesuai dengan paradigma konstruktivis-humanistis, sedang guru hanya berperan sebagai ?fasilitator dan penyedia kondisi? supaya proses pembelajaran bisa berlangsung (Budimansyah, 2003: 10).
Oleh karena itu studi ini menggunakan Action Research, yaitu suatu bentuk kajian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran (Kasbolah, 2001:11). Mengingat penelitian ini menggunakan Action Research, maka hipotesis tindakan yang diajukan adalah: ?Jika metode Quantum Teaching diterapkan, maka dapat meningkatkan gairah dan semangat belajar siswa, melibatkan siswa secara aktif dan melejitkan kemampuan dan prestasi siswa?. Data dikumpulkan dengan tehnik tes, observasi, wawancara, catatan lapangan dan studi dokumen. Indikator motivasi atau semangat belajar siswa meliputi: suka memanfaatkan waktu, mengerjakan tepat waktu, mengerjakan dengan teliti, semangat atau antusias tinggi dan melakukan dengan senang. Adapun indikator aktivitas siswa berdasar modalitas belajarnya adalah visual, meliputi : memperhatikan, melafadkan dan menangkap pesan; auditorial, meliputi : menirukan dengan irama dan menyimak; dan kinestetik, meliputi : menulis dan melakukan.
Motivasi dan aktivitas siswa dikatakan meningkat, jika prosentase masingmasing indikator mencapai 75 % atau lebih, dan sebaliknya dinyatakan tidak meningkat jika kurang dari 75 %. Sedangkan prestasi belajar dikatakan meningkat jika nilai rata-rata implementasi yang diperoleh dalam tindakan lebih besar dari nilai rata-rata pre-implementasi. Dari studi lapangan dapat dibuktikan bahwa implementasi metode Quantum Teaching dapat: 1) meningkatkan semangat belajar siswa dari 89,74 % naik 91,79 % dan menjadi 94,87 %, dan 2) melibatkan siswa secara aktif dari 89,38 %, naik 92,31 %, dan menjadi 94,87 %, serta 3) dapat melejitkan prestasi siswa dari 6,47 (preimplementasi), naik 7,75 %, naik 8,65 %, dan menjadi 8,92 % (hasil implementasi) setelah diterapkannya metode Quantum Teaching. Implikasi positif ini menegaskan bahwa aspek metodologis Quantum Teaching merupakan faktor utama keberhasilan dalam pembelajaran Qur?an Hadits. Kemudian secara hirarkhis diikuti oleh kemampuan guru dalam menciptakan kondisi yang kondusif dalam pembelajaran Quantum Teaching. Faktor materi pembelajaran dan kemampuan siswa ternyata tidak selalu menjadi foktor dominan dalam keberhasilan pembelajaran dengan metode ini. Dengan demikian hipotesis tindakan yang diajukan secara empiris dapat diterima. Agar siswa memiliki semangat belajar yang tinggi, terlibat secara aktif dan prestasi belajar lebih meningkat, maka guru Qur?an Hadits di tingkat Madrasah Ibtidaiyah disarankan untuk menggunakan metode Quantum Teaching dengan segala konsep-konsepny
Hal ini terjadi dikarenakan metode pembelajaran yang diterapkan kurang memperhatikan kecenderungan siswa. Implikasinya menjadikan siswa pasif, semangat rendah lantaran kesan yang ditangkap mereka adalah pembelajaran selalu monoton, membosankan, dan prestasi yang diraih sangat mengecewakan, apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman siswa dengan materi pelajaran. Untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran Qur?an Hadits diatas, maka ditemukan sebuah metode yang mampu meningkatkan gairah belajar siswa, melibatkan siswa secara aktif, serta mampu meningkatkan kemampuan dan prestasi siswa, yaitu metode Quantum Teaching. Yang membedakan metode ini dengan metode konvensional adalah prinsip belajar menjadi milik siswa, siswa menjadi sentral belajar, siswa memberdayakan potensi VAK (Visual, Auditorial dan Kinestetik) untuk membangun dan memberi arti pengetahuan berdasar pengalamannya sesuai dengan paradigma konstruktivis-humanistis, sedang guru hanya berperan sebagai ?fasilitator dan penyedia kondisi? supaya proses pembelajaran bisa berlangsung (Budimansyah, 2003: 10).
Oleh karena itu studi ini menggunakan Action Research, yaitu suatu bentuk kajian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran (Kasbolah, 2001:11). Mengingat penelitian ini menggunakan Action Research, maka hipotesis tindakan yang diajukan adalah: ?Jika metode Quantum Teaching diterapkan, maka dapat meningkatkan gairah dan semangat belajar siswa, melibatkan siswa secara aktif dan melejitkan kemampuan dan prestasi siswa?. Data dikumpulkan dengan tehnik tes, observasi, wawancara, catatan lapangan dan studi dokumen. Indikator motivasi atau semangat belajar siswa meliputi: suka memanfaatkan waktu, mengerjakan tepat waktu, mengerjakan dengan teliti, semangat atau antusias tinggi dan melakukan dengan senang. Adapun indikator aktivitas siswa berdasar modalitas belajarnya adalah visual, meliputi : memperhatikan, melafadkan dan menangkap pesan; auditorial, meliputi : menirukan dengan irama dan menyimak; dan kinestetik, meliputi : menulis dan melakukan.
Motivasi dan aktivitas siswa dikatakan meningkat, jika prosentase masingmasing indikator mencapai 75 % atau lebih, dan sebaliknya dinyatakan tidak meningkat jika kurang dari 75 %. Sedangkan prestasi belajar dikatakan meningkat jika nilai rata-rata implementasi yang diperoleh dalam tindakan lebih besar dari nilai rata-rata pre-implementasi. Dari studi lapangan dapat dibuktikan bahwa implementasi metode Quantum Teaching dapat: 1) meningkatkan semangat belajar siswa dari 89,74 % naik 91,79 % dan menjadi 94,87 %, dan 2) melibatkan siswa secara aktif dari 89,38 %, naik 92,31 %, dan menjadi 94,87 %, serta 3) dapat melejitkan prestasi siswa dari 6,47 (preimplementasi), naik 7,75 %, naik 8,65 %, dan menjadi 8,92 % (hasil implementasi) setelah diterapkannya metode Quantum Teaching. Implikasi positif ini menegaskan bahwa aspek metodologis Quantum Teaching merupakan faktor utama keberhasilan dalam pembelajaran Qur?an Hadits. Kemudian secara hirarkhis diikuti oleh kemampuan guru dalam menciptakan kondisi yang kondusif dalam pembelajaran Quantum Teaching. Faktor materi pembelajaran dan kemampuan siswa ternyata tidak selalu menjadi foktor dominan dalam keberhasilan pembelajaran dengan metode ini. Dengan demikian hipotesis tindakan yang diajukan secara empiris dapat diterima. Agar siswa memiliki semangat belajar yang tinggi, terlibat secara aktif dan prestasi belajar lebih meningkat, maka guru Qur?an Hadits di tingkat Madrasah Ibtidaiyah disarankan untuk menggunakan metode Quantum Teaching dengan segala konsep-konsepny
http://digilib.umm.ac.id/files/disk1/233/jiptummpp-gdl-s2-2008-abdhalim03-11605-pendahul-n.pdf
0 comments:
Post a Comment